Minggu, 21 Juli 2013

Lalat Pemakan Sperma

http://www.hindustantimes.com/Images/2013/4/b8cf3af2-e3a0-4865-b5cc-0a283f09cfe0MediumRes.JPG
     Lalat ullidiid (Euxesta bilimeki) memiliki perilaku unik, yaitu memakan sperma! Perilaku tersebut mungkin dianggap menjijikan. Namun perilaku tersebut benar-benar nyata. Ilmuwan baru-baru ini mengungkap perilaku itu terkait dengan penolakan betina terhadap pejantan. Layaknya manusia, hewan juga punya “jodoh” pilihan. Manusia laki-laki sibuk meyakinkan wanita pujaannya bahwa dia memang pantas jadi calon pasangan terpilih. Hewan pejantan pun perlu meyakinkan betina bahwa dia memang pantas mengawininya. Beberapa spesies menunjukkan secara langsung upaya menarik betina dan penolakan atau penerimaan yang dilakukan oleh betina. Namun, beberapa spesies lainnya tidak. Pada spesies burubf, mamalia dan serangga, dimana pembuahan berlangsung di dalam tubuh, pemilihan pasangan kadang tak tampak. Dalam kasus tertentu, betina terpaksa rela dibuahi pejantan yang “ngebet”. Inilah yang terjadi pada spesies Euxesta bilimeki. Christian Luis Rodriguez-Enriquez dan rekannya dari Institute for Ecology di Vera Cruz, Meksiko, melakukan pengamatan pada 74 pasang E bilimeki. Mereka ingin mengetahui alasan mengapa betina lalat ini memakan sperma. Hasil penelitian menunjukkan, semua betina yang diteliti mengeluarkan sperma yang “disetor” pejantan. Kemudian, paling tidak mereka memakan sebagian dari sperma yang dikeluarkan. Dalam observasi yang lebih detail, seperempat betina yang diobservasi mengeluarkan seluruh sperma dari pejantan. Hal ini berarti, semua benih dari pejantan dikeluarkan. Pejantang yang mengawini tak punya kesempatan untuk mendapat keturunan. Dailansir National Geographic, analisis ilmuwan mengungkap bahwa tujuan betina mengeluarkan sperma dalah menolak benih dari pejantan yang mengawininya. Menurut peneliti, betina membiarkan pejantan mengawininya karena sudah malas atau bosan dengan ajakan si pejantan. Sperma yang kaya protein kemudian dimakan setelah dikeluarkan sebagai kompensasi atas tenaga yang sudah dikeluarkan sepanjang proses perkimpoian. Sebelumnya, peneliti memperkirakan bahwa perilaku makan sperma terkait dengan pertahanan hidup. Namun, anggapan itu tak sepenuhnya benar. (rif)**

Sumber: Cakrawala, Harian Pikiran Rakyat, edisi Kamis 18 Juli 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar